Setiap menghadapi suatu kegiatan proyek, pertama-tama perlu memahami
dokumen kontrak (contract document). Isi dari dokumen kontrak berupa
surat perjanjian antara pemilik bangunan dan kontraktor,
- Persyaratan umum dan administrasi ( general specification )
- Persayaratan teknis ( technical specification )
Dari dokumen kontrak ini kita dapat menjabarkan metode
pelaksanaannya.Untuk metode pelaksanaan dari bagian-bagian kegiatan
pekerjaannya,
- perlu mengetahui biaya
- durasi atau lama pekerjaan
- mutu dan jumlah bahan yang akan dipakai
- memperhitungkan kemampuannya dalam hal jumlah dan mutu dari sumber
daya yang dimiliki : sumber daya manusia, sumber daya keuangan , dan
sumber daya mesin/alat.
Sehingga dikenal dengan 5 M:
- Man
- Money
- Machine
- Material
- Method and Management
Biasanya pada awal kegiatan suatu proyek diharuskan segera membuat rencana,
- Main schedule, atau jadwal pelaksanaan keseluruhan. Main
schedule biasanya sudah merupakan lampiran dalam dokumen kontrak,
tetapi dalam proses selama pelaksanaan dapat dirubah dengan tanggal
akhir pelaksanaan tetap tidak berubah ; main schedule ini biasanya
berupa bar chart dan time grid diagram/ net work planning, ataupun bentuk-bentuk lain untuk proyek-proyek tertentu.
- Detailed Schedule, yaitu jadwal pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan sesuai urutannya dalam main schedule
,yang dibuat dalam bulanan dan mingguan untuk pegangan para pengawas
lapangan, dan bahkan para pengawas lapangan juga membuat jadwal harian/ daily-schedule.
- Material Schedule, yaitu jadwal kebutuhan material bangunan, jadwal pemakaian material, dan jadwal pendatanganan material.
- Equipment Schedule, yaitu jadwal kebutuhan peralatan, jadwal pemakaian peralatan,jadwal pendatangan peralatan.
- Man Power Schedule, yaitu jadwal kebutuhan tenaga manusia dari pekerja samapai Project Manager.
- Metode kerja Pelaksanaan, yaitu metode kerja dari seluruh
kegiatan bagian-bagian pekerjaan, sebagai contoh, metode kerja
pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan penggalian tanah, pengecoran beton, dewatering (penghilangan air) dan lain-lain.Dalam metode kerja ini harus jelas urutan kerjanya, penggunaan jenis dan kapasitas alat,kombinasi
alat, pengamanan pekerjaan, jadwal kerja, letak alur dari jalan kerja
pengangkutan dan gambar-gambar sketsa yang jelas.Demikian juga dengan
metode kerja dari bagian-bagian pekerjaan lainnya.Kemudian metode kerja
dari bagian-bagian pekerjaan tersebut secara keseluruhan digabung
menjadi Usulan Metode Kerja dari Kegiatan Pekerjaan keseluruhan.
- Job Lay Out, berupa gambar rencana tata letak bangunan-bangunan permanen, letek bangunan-bangunan sementara, letak barak pekerja, letak site office yaitu kantor owner, kantor konsultan dan kantor kontraktor di lapangan, letak bedeng-bedeng work-shop untuk pekerjaan kayu, besi beton, letak stone-crusher
jika diperlukan, letak gudang material, letak bengkel, letak rumah
genset, letak penyimpanan kendaraan dan alat berat, letak stok material
pasir, kerikil, batu bata dan lain-lain, letak sumur bor jika ada,
letak kamar mandi & WC, dan jalur jalan kerja untuk pengangkutan
material dari luar, pengangkutan material ke lokasi pekerjaan dan
lain-lainnya, yang digambar dengan skala tertentu untuk tujuan
tertentu.
- Pagar keliling, untuk menghindari masuknya orang-orang umum
yang dapat membahayakan dirinya terhadap alat-alat berat yang sedang
bekerja, untuk keamanan dan untuk memberi batas yang jelas dari
wewenang proyek.
- Bangunan sementara, yaitu site office, bedeng-bedeng kerja, gudang sementara, stock pile untuk material-material, rumah genset, jalan masuk/ keluar sementara.
- Shop Drawing, Gambar kerja secara detail dari masing-masing
elemen-elemen struktur dan gambar kerja secara detail dari konstruksi
sementara untuk menunjang struktur perancah untuk cetakan beton, gambar
cetakkan betonnya, gambar rencana pemotongan tanah atau penggalian
tanah, gambar rencana pengalihan sungai, dan lain-lain.; Gambar kerja
ini harus selalu dibuat sebelumnya untuk diperiksakan konsultan
supervisi dan safety-engineer , pada setiap bagian-bagian pekerjaan tersebut akan dimulai.
- Gambar Contour, /original ground level .Gambar
original ground level atau biasa disingkat OGL ini harus disetujui
bersama oleh kontraktor dan konsultan jika perlu owner, hal ini adalah
sangat penting karena jika ada perubahan permukaan ( cut & fill ),
maka perhitungan volume cut & fill dapat dihitung dengan dasar
gambar original ground level tersebut.
- Mencari lokasi quarry terdekat, untuk proyek-proyek
yang besar dan jauh dari kota atau pada daerah suburban, misalnya
kegiatan pekerjaan bendungan, jalan raya, dan juga jika banyak
menggunakan material lokal, misalnya pasir, kerikil, tanah urug dan
lain-lain, maka lebih efisien untuk menambang sendiri dengan menyewa
daerah penambangan tersebut, sudah barang tentu material yang didapat
dari quarry harus diadakan investigasi terlebih dahulu di laboraturium,
apakah sudah sesuai dengan spesifikasi dalam contract document.
- Membuat Struktur Organisasi, Struktur organisasi dari
masing-masing, yaitu pemilik, konsultan dan kontraktor, harus segera
dibuat.Semua pihak yakni pemilik, konsultan dan kontraktor, harus
mempunyai struktur organisasi dari masing-masing pihak yang lain, hal
ini untuk kepentingan intern masing-masing instusinya dan juga untuk
kepentingan koordinasi dari semua pihak tersebut dalam menyelesaikna
pekerjaannya.
- Sumber Daya Manusia, yaitu menentukan nama-nama pejabat untuk mengisi masing-masing jabatan dalam struktur organisasi dari masing-masing pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar