Dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan jadwal pekerjaan sangat
dibutuhkan, agar pekerjaan dapat ditentukan waktu penyelesaiannya dan
juga bisa memperkirakan jumlah material,
pekerja yang dibutuhkan untuk mencapai target yang ditentukan, ini juga
berhubungan dengan Anggaran atau dana yang diperlukan setiap minggunya
atau untuk mencapai target tersebut.
Sebagai contoh, andaikan di jadwal pelaksanaan target yang harus di
capai dalam 1 minggu (6 hari kerja mulai senin sampai sabtu) pemasangan
bata 250 m2 maka material ataupun tenaga yang di perlukan sebagai
berikut.
Gunakan analisa pekerjaan sipil sebagai berikut :
1 m2 Pemasangan Dinding 1/2 bata campuran 1 PC : 6 Pasir
Bahan
70,0000 bh Bata Merah
8,1200 kg Portland Cement
0,0480 m3 Pasir Pasang
Upah
0,3000 OH Pekerja
0,1000 OH Tukang Batu
0,0100 OH Kepala tukang
0,0150 OH Mandor
dari analisa tersebut, materil yang dibutuhkan untuk mengerjakan pasangan bata dengan volume 250 m2 adalah :
Bata Merah = 70 x 250 = 17.500 bh
Portland Cement = 8,12 kg x 250 = 2.030 kg atau kalau menggunakan 1 zak yg 40 kg = 50,75 zak
Pasir Pasang = 0,048 m3 x 250 = 12 m3
Jumlah material tersebut diatas, sudah ada di gudang lapangan sehari sebelum pekerjaan dimulai.
Tenaga Kerja yang dibutuhkan
Pekerja = 0,3 x 250 = 75 orang
Tukang Batu = 0,1 x 250 = 25 orang
Kepala tukang = 0,01 x 250 = 2,5 orang
Mandor = 0,015 x 250 = 3,75 orang
sehingga jumlah tenaga yang diperlukan untuk meyelesaikan 250 m2 pasangan bata selama 6 hari, setiap harinya kurang lebih.
Pekerja = 12,5 orang, Tukang Batu = 4,2 , mandor dan kepala tukang kita abaikan .
disimpulkan setiap 1 tukang dilayani 3 pekerja, tetapi 1 tukang dengan
dilayani 3 pekerja kemungkinan tukang tidak mampu, maka kita kurangi
menjadi 1 tukang dilayani 2 pekerja, sisanya tenaga yang tdk terpakai
kita simpan melihat situasi, apakah perlu atau tidak. karena dalam
analisa biasanya ada toleransi, maka kita gunakan saja 4 tukang 8
tenaga, sisanya kalau kita memborong adalah merupakan keuntungan kita.
Untuk pekerjaan lainnya cara sama dengan perhitungan di atas.
Cara membuat jadwal pelaksanaan
CONTOH RAB
Dari RAB diatas kita buat bobot masing-masing pekerjaan dengan cara jumlah harga tiap2
Contoh : Pekerjaan pengukura jumlah harga Rp. 150.000 dibagi dengan
grand total didapat di kalikan 100maka bobot yang di dapat dalam
prosentase pekerjaan adalah 0.099399 %
Kemudian kita rencanakan pekerjaan tersebut akan diseleasikan berapa hari atau berapa minggu
kemudian kita buat tabel sebagai berikut, disini kami misalkan pekerjaan
tersebut akan diselesaikan dalam waktu 8 minggu. Tabel sebagai berikut
Dan perkirakan berapa lama tiap-tiap item pekerjaan akan kita selesaikan, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya.
Pekerjaan pengukuran diperkirakan hanya setengah minggu, kemudian
dilanjutkan dengan pekerjaan bowplank, saat pekerjaan bowplank sudah
berjalan tdk menunggu selesai mulai
pekerjaan galian, dan 1/3 pekerjaan galian sdh selesai dimulai dengan
pekerjaan fondasi, 1/4 pekerjaan fondasi selesai dimulai pekerjaan
sloof, bersamaan dengan pekerjaan kolom dan
seterusnya. sedangkan untuk mencapai target sesuai dengan Jadwal
perencanaan, perlu di tunjang dengan kesiapan material dan tenaga kerja Untuk
material sebaiknya sdh ada di gudang lapangan paling lama 2 hari
sebelum pekerjaan di mulai, dan juga kesiapan tenaga kerja terkadang
yang menjadi kendal untuk mencapai target sesuai dengan jadwal adalah
material terlambat datang atau kurangnya tenaga kerja .Tenaga kerja
perlu diperhitungkan jumlahnya berapa tenaga yang akan kita pakai sesuai
dengan bobot pekerjaan yang akan dicapai perhitungan jumlah tenaga
maupun material yang dibutuhkan dapat menggunakan analisa pekerjaan
sipil Untuk mendapatkan analisa pekerjaan sipil kami menyediahkan ebook 153 analisa pekerjaan sipil silakan klik disini demikian penjelasan singkat cara membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar