I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
- Penyediaan Fasilitas seperti :
1. Direksikeet/Kantor
Lapangan
2. Gudang
3. Bengkel
4. Laboratorium
5. Mobilisasi
6. Papan Nama Proyek
7. Rambu-rambu
Lalulintas
- Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan
konstruksi dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
a.
PCM (Pre Construction Meeting)
b.
Field Engineering (FE)
- Mobilisasi peralatan penunjang pekerjaan seperti :
Peralatan yang akan
dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan menunjang dalam pelaksanaan
pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas alat sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan.
Urutan atau langkah dari pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1.
Pembongkaran
Pasangan Batu
Pekerjaan
pembongkaran ini dimaksudkan untuk pembongkaran pada pasangan batu lama yang sudah rusak sehingga harus diganti.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
· Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan
diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
·
Memilih
pasangan batu yang akan dibongkar.
·
Pembongkaran
dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu.
·
Dump
Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.
2.
Galain Biasa
Galian Biasa harus
mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasikan sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan pada
paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan bahu
jalan dan pekerjaan lainnya.
Adapun asumsi
pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda pelaksanaannya adalah
sebgai berikut :
1. Asumsi pekerjaan
secara manual. Faktor pengembangan bahan adalah 1,20.
2. Bahan yang
digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan.
3. Alat yang digunakan
: penggalian menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, belincong
dan roda dorong dan untuk pembuangan hasil galian menggunakan Dump Truck kap.
3-4 m3.
4. Metoda
pelaksanaannya sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan
pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan diserahkan kepada
direksi untuk diketahui dan disetujui
·
Tanah
digali dengan menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, belincong
dan roda dorong.
3.
Baja Tulangan U 24
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk jalan
masuk ke jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
a.
Sebelum melakukan
pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
b.
Baja tulangan dipotong
dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar rencana.
c.
Baja Tulangan harus
dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi bagian luar baja tidak
terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau yang lainnya.
4.
Beton K-250
Pekerjaan ini untuk Plat Dekert (Plat pada saluran) untuk jalan masuk desa.
Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Agregat Kasar dipilih sedemikian
sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara
baja tulangan dengan kayu acuan.
1.
Beton K-250
dilaksanakan untuk plat deker (pada saluran).
2.
Bahan material yang digunakan
adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
3.
Lokasi pekerjaan disesuiakan dengan gambar rencana.
4.
Prosedur pekerjaan :
a.
Sebelum melakukan
pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
b.
Menyerhakan hasil
pengujian material (mix design) Beton K-250 yah akan digunakan dan harus sesuai
dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c.
Menyerahkan daftar
peralatan yang akan digunakan.
5.
Tahapan Pekerjaan :
·
Bahan material yang
akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan Semen.
·
Material tersebut
dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air yang telah disediakan
dengan alat water tank truck.
·
Komposisi campuran
sesuai dengan spesifikasi teknik
·
Sebelum pemasangan
harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu perancah dan profil terlebih
dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
·
Setelah bekisting dan
tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan dan pemadatannya
menggunakan alat concrete vibrator agar beton padat dan karakteristik (kuat
tekan) beton tercapai.
·
Dalam proses
pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk dilakukan pengetesan
dilaboratorium.
5.
Galian untuk
Drainase Selokan dan Saluran Air.
Sebelum
melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui. Galain dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket
0,3 m3.
Tanah
hasil galian diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang
kelokasi
yang telah ditentukan. Para pekerja melakukan perapihan hasil galian
sehingga bentuk drainase yang diinginkan bisa
terbentuk
6.
Pekerjaan
Pasangan Batu Dengan Mortar
1. Pasangan batu dengan mortar
dilaksanakan untuk pembuatan saluran drainase.
2. Bahan matrial yang digunakan
batu belah, pasir pasang dan semen.
3. Lokasi pekerjaan disesuaikan
dengan kebutuhan lapangan.
4. Prosedur pekerjaan :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
·
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan
digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
·
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
·
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan
sudah me memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
5. Tahapan Pekerjaan :
·
Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan ,
pasir pasang dan semen.
·
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
·
Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air
bersih dengan alatn water tank truck.
·
Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
·
Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan
pemasangan sesuai dengan gambar.
·
Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
·
membuat benda uji kubus mortar untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium
untuk mengetahui karakteristik yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
7.
Pekerjaan Pasangan
Batu
a. Pasangan batu
dilaksanakan untuk pembuatan tembok penahan tanah (TPT) pada lokasi-lokasi tertentu
untuk mencegah kelongsoran.
b. Bahan material yang
digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
c.
Lokasi
pekerjaan dilokasi-lokasi tertentu disepanjang jalan penanganan.
d. Prosedur pekerjaan
:
·
Sebelum
melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar
request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
·
Menyerahkan
hasil pengujian material (job mix design) yang akan digunakan harus sesuai
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
·
Menyerahkan
daftar peralatan yang akan digunakan
·
Melakukan
peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah memenuhi
syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
e.
Tahapan
Pekerjaan :
·
Sebelum
pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih dahulu.
·
Kedalaman
galian sesuai dengan gambar pelaksanan.
·
Bahan
material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
·
Matrial
tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan ijuk untuk saringan
suling-suling.
·
Bahan
material untuk pembuatan adukan pasir dan semen.
·
Material
tersebut dicampur menggunakan concerte
mixer dan diberi air.
·
Komposisi
campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi.
·
Sebelum
pemasangan harus dibuatkan profil
terlebih dahulu untuk memudahkan pamasangan sesuai dengan gambar.
·
Pemasangan
dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
8. Timbunan Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai timbunan dasar
sebelum timbunan pilihan dilaksanakan yang mana diperlukan untuk mengisi celah pada
pekerjaan pasangan batu atau pekerjaan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut
:
· Sebelum melakukan pekerjaan
harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui.
· Material dihampar dengan
tenaga manusia.
· Hamparan timbunan disiram
air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan
lapis demi lapis dengan menggunakan stamper.
§
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
9.
Timbunan Pilihan
Pekerjaan Timbunan
Pilihan digunakan sebagai timbunan pada pekerjaan Tembok Penahan Tanah setelah timbunan biasa terlebih dahulu sudah dilaksananakan.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Material
dihampar dengan tenaga manusia.
·
Hamparan
timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan)
dan di padatkan lapis demi lapis dengan menggunakan vibratory roller atau
stamper.
·
Selama
pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
10.
Galian Perkerasan
Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
Pada awal
pelaksanaan kegiatannya juga dapat dilaksanakan pekerjaan Galian Perkerasan
Beraspal Tanpa Cold Milling Machine dimana pekerjaan ini merupakan galian pada
perkerasan lama.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Permukaan hotmix
digali dengan menggunakan alat Jack Hammer & Air Compressor dan dibantu
dengan alat bantu berupa cangkul, singkup, belincong dan lain sebagainya.
·
Sisa
hasi galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
·
Selanjutnya
tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi
pekerjaan.
·
Hasil
galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana.
11.
Lapis Pondasi
Agregat Kelas B (untuk Perkerasan Berbutir)
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi
pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian
material (job mix design) agregat kelas B yang akan digunakan pada saat
pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
·
Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel
loader dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian
material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
·
Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn
ketebalan padat sesuai gambar.
·
Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank
truck dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir
dengan alat pneumatic tire roller.
·
Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
·
Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan
dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
12.
Lapis Pondasi
Agregat Kelas A (untuk Perkerasan Berbutir)
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi
pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana.
Metoda
kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
· Sebelum melakukan pekerjaan
harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian
material (job mix design) agregat kelas A yang akan digunakan pada saat
pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
·
Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel
loader dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian
material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
·
Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn
ketebalan padat sesuai gambar.
·
Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank
truck dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir
dengan alat pneumatic tire roller.
·
Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
·
Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan
dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
13.
Lapis Pondasi
Agregat Kelas B untuk Pekerjaan Minor
Pekerjaan ini
terdiri dari pengembalian kondisi dari perkerasan aspal dan pondasi yang telah
rusak. Ukuran dari pekerjaan minor ini adalah kurang dari 40 x 40 cm dan dengan total volume
setelah penggalian kurang dari 10
m3 per kilometer. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk perbaikan lapis pondasi pada perkerasan
jalan sebelum pekerjaan perkerasan jalan hotmix dilaksanakan. Lapis pondasi
agregat kelas B merupakan lapisan pondasi bawah dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Lokasi
perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan
pondasi.
·
Material
agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
·
Hamparan
pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
·
Selama
pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
14.
Lapis Pondasi Agregat
Kelas A untuk Pekerjaan Minor
Setelah pekerjaan
lapis pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan pekerjaa lapis pondasi agregat kelas A untuk pekerjaan
minor. Lapisan pondasi ini merupakan lapisan pondasi atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Material
agregat kelas A dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
·
Hamparan
pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
·
Selama
pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
15.
Campuran Aspal
Panas untuk Pekerjaan Minor
Setelah pekerjaan
perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan maka lapisan
pondasi ditutup dengan menggunakan material hotmix campuran aspal panas.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Material
campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan
Tendem Roller.
·
Selama
pemadatan, pekerja akan merapihkan tepi
hamparan dengan menggunakan alat bantu.
16.
Lapis Resap
Pengikat
Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan setelah pekerjaan perbaikan pondasi agregat pada
badan jalan selesai dilaksanakan.
Lapisan pondasi agregat ini ditutup dengan menggunakan material hotmix
laston lapis pondasi (AC-Base) dimana untuk perekatan ke agregat antara lapis
pondasi agregat dengan laston lapis pondasi (AC-Base) menggunakan Lapis Resap
Pengikat yang disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Permukaan
yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor.
·
Bahan
dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi
campuran aspal cair.
·
Campuran
aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan
dilapisi.
·
Untuk mengetahui kadar
lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan
17.
Laston – Lapis Pondasi (AC-Base)
Setelah pekerjaan
lapis resap pengikat dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penghamparan Laston
Lapis Pondasi (AC-Base) setebal 6
cm. Lapisan ini digunakan sebagai lapisan penutup
permukaan pada struktur lapis pondasi agregat. Untuk bahan perekatannya dengan
lapis pondasi agregat dengan menggunakan Lapis Resap Pengikat.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Menyerahkan hasil
pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Pondasi
(AC-Base) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik
yang disyaratkan.
·
Sebelum pelaksanaan
pekerjaan AC-Base dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
·
Pencampuran maretial
hotmix AC-Base di olah menggunakan AMP.
·
Material hot mix
AC-Base dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
·
Material AC-Base dihampar
dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan
lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan
menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan
dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.
·
Selama
pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.
·
Setelah penghamparan
dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk
ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.
18.
Lapis Perekat
Sebelum laston Lapis Aus AC-WC Levelling dihampar pada
existing jalan, untuk merekatkan antara permukaan lama dengan yang baru (AC-WC-Levelling)
digunakan bahaan lapis perekat yang disemprotkan dengan menggunakan apal
spayer.
Metoda kerja :
· Sebelum melakukan pekerjaan
harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untur disetujui
·
Permukaan yang akan
dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan air compressor.
·
Bahan dasar berupa
aspal dan karosene dicampur denagn komposisi sesuai spesifikasi dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair.
· Campuran aspal cair
disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.
· Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi
pekerjaan.
19.
Laston – Lapis Aus (AC-WC) Levelling
Setelah lapisan perbaikan
pekerjaan AC - Base (Patching) dan lapis perekat selesai dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix dengan
menggunakan Laston Lapis Aus (AC-WC Leveling) dengan ketebalan sesuai dengan
yang tercantum dalam gambar maupun spesifikasi teknik.
Metoda kerja dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Menyerahkan hasil
pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Aus (AC-WC
Levelling) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik
yang disyaratkan.
·
Sebelum pelaksanaan
pekerjaan AC-WC Levelling dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan
densitynya.
·
Pencampuran maretial
hotmix AC-WC Levelling di olah menggunakan AMP.
·
Material hot mix AC-WC
Levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
·
Material AC-WC
Levelling dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat
tandem roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian
dipadatkan kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire roller dengan
lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.
·
Selama
pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.
·
Setelah penghamparan
dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk
ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.
20.
Marka Jalan Termoplastik
Pekerjaan ini
dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa pengecatan
Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan
diatas permukaan jalan AC-WC Leveling yang telah selesai
dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·
Permukaan
jalan dibersihkan dari debu/kotoran.
·
Cat
disemprotkan dengan Compressor diatas permukaan perkerasan jalan.
·
Peralatan
beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
·
Glass
Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat marka di
semprotkan.
·
Penyelesaian
dan perapihan setelah pemasangan.
21. Patok Pengarah
Pekerjaan ini dilaksanakan
setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan.
Patok pengarah terbuat dari beton
dengan mutu K-300.
Metode kerja dari pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
·
Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan
rencana kedalaman patok.
·
Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya
dilakukan dengan menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali
tanah agar patok dapat berdiri dengan benar.
·
Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok pengarah
dipasang
·
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
22. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk bahu jalan)
Setelah
pekerjaan perkerasan aspal maupun perkerasan jalan beton selesai dilaksanakan,
selanjutnya dilaksanakan pekerjaan pelapisan pondasi agregat kelas B untuk
pekerjaan bahu jalan. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk meningkatkan daya dukung
pada bahu jalan dan keamanan bagi pengguna jalan.
Metode
kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·
Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu pengujian
material (Quality control) Agregat klas B yang akan digunakan dan pada saat
pelaksanaan sesuai Spesifikasi Teknik yang
disyaratkan.
·
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada
direksi untuk disetujui.
·
Material Agregat Kelas B dicampur di Base camp dengan menggunakan wheel
loader dengan komposisi sesuai Quality control yang telah disetujui kemudian
mater agregat B dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
·
Material agregat kelas B dihampar secara manual oleh pekerja dengan lebar
dan ketebalan padat sesuai gambar rencana.
·
Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck
(sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan
finishing dengan Pneumatic Tyre Roller.
·
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Setelah
dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test
sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam Spesifikasi teknis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar